Teori Strategi Pembelajaran Ekspositori

Download Skripsi Online - Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian bahan ajar secara verbal dari seorang pendidik kepada parapeserta didik dengan maksud agar peserta didik dapat menguasai bahan ajar secara optimal. Roy Killen (1998) menamakan strategi pembelajaran ekspositori ini dengan istilah strategi pembelajaran langsung (direct insruction). Mengapa demikian? Karena pada strategi ini bahan ajarpada proses pembelajaran disampaikan langsung oleh pendidik. Peserta didik tidak dituntut untuk menemukan bahan ajar itu. Bahan ajarpada proses pembelajaran seakan-akan sudah jadi. Oleh karena strategi pembelajaran ekspositori lebih menekankan kepada proses bercakap, maka sering juga dinamakan istilah strategi pembelajaran “chalk and talk”.

Terdapat beberapa karakteristik strategi pembelajaran ekspositori. Pertama, strategi pembelajaran ekspositori dilakukan dengan cara menyampaikan bahan ajarpada proses pembelajaran secara verbal, artinya bercakap secara lisan merupakan alat utama pada melakukan strategi pembelajaran ekspositori, oleh karena itu sering orang mengidentikannya dengan ceramah. Kedua, biasanya bahan ajarpada proses pembelajaran yang disampaikan adalah bahan ajarpada proses pembelajaran yang sudah jadi, seperti data atau fakta, teori-teori tertentu yang harus dihafal sehingga tidak menuntut peserta didik untuk berpikir ulang. Ketiga, tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan bahan ajarpada proses pembelajaran itu sendiri. Artinya, setelah proses pembelajaran berakhir peserta didik diharapkan dapat memahaminya dengan benar dengan cara dapat mengungkapkan kembali bahan ajar yang telah diuraikan.

Strategi pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada pendidik (teacher centered approach). Dikatakan demikian, sebab pada strategi ini pendidik memegang peran yang sangat dominan. Melalui strategi ini pendidik menyampaikan bahan ajar pembelajaran secara terstruktur dengan harapan bahan ajarpada proses pembelajaran yang disampaikan itu dapat dikuasai peserta didik dengan baik. Fokus utama strategi ini adalah kemampuan akademik (academic achievement) peserta didik. Metode pembelajaran dengan kuliah merupakan bentuk strategi pembelajaran ekspositori.
Strategi pembelajaran ekspositori akan efektif apabila:
pendidik akan menyampaikan bahan-bahan baru serta kaitannya dengan yang akan dan harus dipelajari peserta didik (overview). Biasanya bahan atau bahan ajar baru itu diperlukan untuk kegiatan-kegiatan khusus, seperti kegiatan pemecahan masalah atau untuk melakukan proses tertentu. Oleh sebab itu, bahan ajar yang disampaikan adalah bahan ajar-bahan ajar dasar seperti teori-teori tertentu, prosedur, atau rangkaian aktivitas. Dan lain sebagainya.
apabila pendidik menginginkan agar peserta didik mempunyai gaya model intelektual tertentu, misalnya agar peserta didik bisa mengingat bahan pada proses pembelajaran sehingga ia akan dapat mengungkapkannya kembali apabila diperlukan. 



     Jika bahan pada proses pembelajaran yang akan diajarkan cocok untuk dipresentasikan, artinya dipandang dari sifat dan jenis bahan ajarpada proses pembelajaran memang bahan ajarpada proses pembelajaran itu hanya mungkin dapat dipahami oleh peserta didikapabila disampaikan oleh pendidik, misalnya bahan ajarpada proses pembelajaran hasil penelitian berupa data-data khusus.

jika bahan pada proses pembelajaran yang akan diajarkan cocok untuk dipresentasikan, artinya dipandang dari sifat dan jenis bahan ajarpada proses pembelajaranan memang bahan ajarpada proses pembelajaran itu hanya mungkin dapat dipahami oleh peserta didikapabila disampaikan oleh pendidik, misalnya bahan ajarpada proses pembelajaran yang bersifat pancingan untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
5.      pendidik menginginkan untuk menyajikan suatu teknik atau prosedur tertentu untuk kegiatan praktik. Prosedur tersebut biasanya merupakan langkah baku atau langkah standar yang harus ditaati pada melakukan suatu proses tertentu. Apabila langkah itu tidak ditaati, maka dapat menimbulkan pengaruh atau resiko tertentu dalam kegiatan belajar mengajar.

6.      jika ingin membangkitkan keingintahuan peserta didik tentang topik tertentu. Misalnya, bahan ajarpada proses pembelajaran yang bersifat pancingan untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
7.  apabila seluruh peserta didik memiliki tingkat kesulitan yang sama sehingga pendidik perlu menjelaskan untuk seluruh peserta didik.

8.      Apabila pendidik akan mengajar pada para peserta didik yang rata-rata memiliki kemampuan rendah. Berdasarkan hasil penelitian (ross &kyle, 1987) strategi ini sangat efektif untuk mengajarkan teori dan keterampilan untuk anak-anak yang memiliki kemampuan kurang (low achieving students).
9.      Jika lingkungan tidak mendukung untuk menggunakan strategi yang berpusat pada peserta didik, misalnya tidak adanya sarana dan prasarana yang dibutuhkan.

      Jika pendidik tidak memiliki waktu yang cukup untuk menggunakan pendekatan yang berpusat pada peserta didik.



0 komentar:

Post a Comment